Seruan itu datang
menusuk Gua Hira
mendekap seorang ummi
hingga dadanya terhimpit
bumi yang luas tiba-tiba menyempit
Seruan itu datang
dengan perlahan tanpa jejak
terhapus dari pandangan pendek
sangat rapi, membungkus orang-orang pilihan
mencetak baja tanpa korosi
Bergulirnya waktu, titah itu turun
menyuarakan perintah dengan terang
berawal dari Bukit Shafa
meresahkan tahta para pembesar
Cacian menghujani mereka
gelaran Al-Amin lenyap dari pandangan
siksaan pun slalu dialamatkan,
terhadap para pejuang Tauhid
bermentalkan belati mujahid
Air mata mengering
beruntun beserta barisan awal
rapat, namun sangat sedikit
derita kian tak terasa lagi
Datanglah Singa ALLAH
seorang kerabat penutup Nabi
mengokohkan benteng
menambahkan menara tinggi
serta menyilaukan bara api
Namun, derita belum berakhir
memar tiada henti menepi
bergerak pasti, tanpa lingkupan pelindung inti
hanya ALLAH yang selalu menyertai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar