PUISI PERTAMA
Mimpiku terbang bersama rona cinta
menyelubungi hati, kandaskan perih
perlahan tapi pasti
kuasai rusuk hingga sel-sel tubuh
terbangkan ruh menembus awan
menaiki langit genggam mentari
Tak sanggup butiran lisan bertutur
menyelami sejengkal telaga harap
tiada mampu menyangkal
terhadap semua bukti cinta-Nya
PUISI KEDUA
Rabbku penuh cinta
meniupkan mimpi dalam raga
kendalikan nafsu dalam penjara iman
mengikatkan Arsy-Nya bersama taqwa
Rabbku tak pernah tidur
membelaiku penuh nikmat
menurunkan syahdu rindu dalam mahkota derita
menyelamatkan insan yang hancur
dengan magfirah-Nya Yang Mahaluas
PUISI KETIGA
Kupersembahkan pertalian loyalitas
kepada Sang Kholik penebar damai
kukirim sepucuk rindu
lewat senandung doa nan merdu
dalam naungan sujud dan ruku
Kukabarkan berita gembira,
karya terindah Sang Pencipta
Al-Quran, Penyejuk Jiwa
Mimpiku terbang bersama rona cinta
menyelubungi hati, kandaskan perih
perlahan tapi pasti
kuasai rusuk hingga sel-sel tubuh
terbangkan ruh menembus awan
menaiki langit genggam mentari
Tak sanggup butiran lisan bertutur
menyelami sejengkal telaga harap
tiada mampu menyangkal
terhadap semua bukti cinta-Nya
PUISI KEDUA
Rabbku penuh cinta
meniupkan mimpi dalam raga
kendalikan nafsu dalam penjara iman
mengikatkan Arsy-Nya bersama taqwa
Rabbku tak pernah tidur
membelaiku penuh nikmat
menurunkan syahdu rindu dalam mahkota derita
menyelamatkan insan yang hancur
dengan magfirah-Nya Yang Mahaluas
PUISI KETIGA
Kupersembahkan pertalian loyalitas
kepada Sang Kholik penebar damai
kukirim sepucuk rindu
lewat senandung doa nan merdu
dalam naungan sujud dan ruku
Kukabarkan berita gembira,
karya terindah Sang Pencipta
Al-Quran, Penyejuk Jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar