Jumat, 09 Maret 2012

Janji Penguat Perisai



Kala aku tertunduk diam
pikiranku berkecamuk tiada padam
penuh prasangka
dan penuh luka


Kurenungi galaunya hidup
dengan semangat yang kian meredup


Pedih...
Sedih...
Tiada terperi...


Urat nadiku putus tanpa tanggung
buaian emas hancurkan jiwa tangguh


Kukira ku kan usai
ditelan gelap kabut kuat dengan perisai


Namun...
jiwaku pudarkan kaku
menghangatkan hati yang sempat membeku
saat kalimat syahadat terpaku
terserap sempurna dalam kalbu


Darahku bergairah
semangatku berkobar merah


Kini, kutahu...
hampaku adalah kehilangan-Mu...
sunyiku adalah jauh dari-Mu...


Tak ingin kuulangi
kebodohanku yang tak terampuni


Inilah aku...
hamba-Mu yang telah kembali
dari terowongan aqli
yang telah sesatkan diri...

Tidak ada komentar: