Jumat, 09 Maret 2012

Maafkan Aku, Sahabat...



Sinarku belum mampu redupkan mentari
damaiku belum sanggup tentramkan bumi
warnaku belum dapat pudarkan pelangi...

Kupenuh cela dan luka
tiada kesempurnaanku bagimu
tiada kesempurnaanmu untukku
hanya Yang Mahabenar yang berhak mendapatkannya...

Kelalaianku bersikap dan berucap,
adalah wujudku sebagai manusia biasa

Maafkanku, jika tawaku jadi luka untukmu...
maafkanku, karena ku belum benar-benar memahamimu...

Tapi ingatlah, kawan...
hujaman kerikil asa mengubah kita menjadi dewasa...
sekecil atau sebesar apapun duri di hati,
lepaskanlah dengan senyum ketulusan...
karena saat itulah, kita telah menang dalam pertempuran...

Tidak ada komentar: